Diabetes Melitus

0
612

Oleh: dr. Gede Bagus Mahendra Wirajaya

Diabetes melitus atau biasa disebut penyakit kencing manis merupakan penyakit menahun yang dapat diderita seumur hidup. Diabetes melitus (DM) terjadi karena gangguan metabolisme pada organ pankreas yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah atau sering disebut dengan kondisi hiperglikemia karena menurunnya jumlah insulin dari pankreas.

Faktor risiko diabetes melitus yaitu

  1. Faktor genetik/ keturunan merupakan penyebab utama diabetes. Jika kedua orang tua memiliki DM, ada kemungkinan bahwa hampir semua anak-anak mereka akan menderita diabetes. 
  2. Kelebihan berat badan atau obesitas dapat menyebabkan tubuh mengalami resistensi terhadap hormon insulin. Sel-sel tubuh bersaing ketat dengan jaringan lemak untuk menyerap insulin. Akibatnya organ pankreas akan dipacu untuk memproduksi insulin sebanyak-banyaknya sehingga menjadikan organ ini menjadi kelelahan dan akhirnya rusak
  3. Usia, salah satu faktor yang paling umum yang mempengaruhi individu untuk mengalami diabetes. Faktor risiko meningkat secara signifikan setelah usia 45 tahun
  4. Makanan, terlalu banyak makan dapat menghambat pankreas untuk menjalankan fungsi sekresi insulin. Jika sekresi insulin terhambat maka kadar gula dalam darah akan meningkat. 

Gejala yang sering dirasakan penderita diabetes melitus antara lain poliuria (sering buang air kecil), polidipsia (sering haus), dan polifagia (mudah lapar). Gejala lain berupa penglihatan kabur, koordinasi gerak anggota tubuh terganggu, kesemutan pada tangan atau kaki, timbul gatal-gatal (pruritus) yang sering kali sangat mengganggu, dan berat badan menurun tanpa sebab yang jelas.

Untuk memastikan diagnosis DM, dapat dilakukan pemeriksaan Glukosa Darah Puasa (GDP) dengan melakukan puasa 8-12 jam sebelum tes; Glukosa 2 jam Post Prandial yang dilakukan 2 jam setelah tes glukosa darah puasa (GDP); serta hemoglobin glikosilat (HbA1C) adalah sebuah pengukuran untuk menilai kadar gula darah selama 140 hari terakhir. Tes glukosa darah dengan finger stick digunakan hanya untuk memantau kadar glukosa secara acak.

Oleh karena penyakit ini disebabkan oleh banyak faktor, maka penanganannya juga tidak hanya meliputi obat-obatan. Penatalaksanaan pada pasien DM adalah:

Latihan jasmani dapat menurunkan kadar glukosa darah dengan meningkatkan pengambilan glukosa oleh otot dan memperbaiki pemakaian insulin. Sirkulasi darah juga dapat diperbaiki dengan berolahraga

Diet: standar yang dianjurkan adalah makanan dengan komposisi yang seimbang dalam hal karbohidrat, protein dan lemak sesuai dengan kecukupan gizi, serta mengurangi konsumsi gula

Obat Anti Diabetes, meliputi obat oral dan injeksi. Obat oral antidiabetes yang umum digunakan seperti metformin, glibenklamid, glimepirid, dan lainnya. Sedangkan obat injeksi yang diberikan adalah berupa injeksi insulin, baik insulin basal maupun insulin preprandial.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here