Disiplin Prokes dan Vaksinasi Solusi Hadapi Lonjakan Covid-19

0
52

Oleh : Suharso )*

Jumlah pasien Covid-19 yang naik terus membuat status Indonesia menjadi diserang lonjakan kasus positif. Pasalnya, pasien covid lebih tinggi daripada tahun lalu. Oleh karena itu, jika ingin selamat dari Covid-19, maka tidak ada pilihan lain kecuali menaati protokol kesehatan 5M dan mengikuti program vaksinasi nasional.

Pandemi belum juga berakhir dan keadaan jadi makin parah. Baru saja minggu lalu pasien Covid-19 12.000 per orang, saat ini sudah naik jadi 21.342 kasus. Bahkan di DKI Jakarta per hari ada lebih dari 9.000 orang yang kena Covid-19. Lonjakan ini tentu memusingkan karena RS penuh oleh pasien covid, sementara yang isolasi mandiri di rumah pun tak kalah banyaknya.

Lonjakan pasien sudah diprediksi oleh para epidemiolog di Indonesia, karena mereka melihat masyarakat yang tidak disiplin saat libur lebaran. Ada yang nekat mudik dan ada pula yang berwisata tanpa menaati protokol kesehatan. Akibatnya lebih dari 14 hari kemudian, mereka tertular Covid-19 karena mobilitas yang tinggi dan berkerumun seenaknya.

Untuk mencegah terkena Covid-19 gelombang 2 maka kita harus menaati protokol kesehatan 5M dan vaksinasi. Karena berkaca dari beberapa bulan lalu, ada lonjakan pasien covid karena tidak menaati protokol kesehatan physical distancing, menghindari mobilitas,dan menghindari kerumunan. Kondisi ini makin diperparah dengan menyebarnya Covid-19 varian delta yang berasal dari India.

Beda dengan varian alfa, delta lebih ganas dan membuat orang yang kena virus covid-19 merasakan gejala yang lebih parah, karena ia 2 kali menyerang lebih dahsyat. Pasien merasa pusing berat, lemas, lidah pahit, dan diare. Covid-19 delta bisa menular hanya dengan berpapasan dengan OTG, tak heran kita wajib stay at home dan jangan keluar rumah kecuali untuk hal yang penting.

Taati protokol kesehatan 5M: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, dan menghindari kerumunan. Banyak dokter yang menyarankan untuk memakai masker ganda, yakni masker medis di dalam dan maske kain di luar. Tujuannya agar makin kuat menyaring droplet dari OTG. Kita harus makin waspada karena siapa saja bisa jadi suspect OTG.

Untuk mengurangi mobilitas masyarakat maka pemerintah mencanangkan PPKM mikro lagi dan para pekerja 75% work from home, sementara anak-anak masih sekolah online. Alex K Ginting, Kabid Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 menyatakan bahwa pemerintah daerah harus mengawasi PPKM mikro agar berlangsung dengan baik, tujuannya agar mempertahankan zona hijau.

Dalam artian, mulai dari sekecil RT/RW harus mengawasi warganya untuk menghindari kerumunan. Jika ada hajatan besar-besaran, langsung lapor saja agar dibubarkan oleh tim satgas covid, karena mereka jelas melanggar protokol kesehatan.

Selain menaati protokol kesehatan, masyarakat juga diminta untuk vaksinasi. Jangan pilih-pilih, jika yang ada AstraZeneca maka jangan beralasan mencari vaksin Sinovac. Kedua jenis vaksin ini sama manfaatnya untuk meningkatkan kekebalan tubuh pada virus covid-19. Efikasinya sama-sama tinggi.

Setelah vaksinasi maka bisa selfie lalu diunggah ke media sosial. Tujuannya agar para followers mau juga divaksinasi, karena mereka melihat bahwa tidak ada efek samping sama sekali pasca vaksin. Dengan mengkampanyekan vaksinasi maka kita turut membantu program pemerintah untuk mensukseskan program vaksinasi nasional dan mempercepat terbentuknya kekebalan kelompok.

Menaati protokol kesehatan dan vaksinasi adalah cara untuk menghindari Covid-19 dan jangan sepelekan penyakit ini, karena varian delta lebih berbahaya dan mematikan. Taati protokol kesehatan, tak hanya 3M tetapi juga 5M. Vaksinasi juga wajib dilakukan, apalagi injeksi ini gratis 100%. Jangan lengah sedikitpun agar tidak kena Covid-19.

)* Penulis adalah kontributor Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here